Jumat, 20 Januari 2012

Indonesia Butuh Kita (part 02)

Pemuda  Indonesia banyak yg apatis terhadap negaranya, ini lah yg membuat saya mencoba untuk menulis ini dgn harapan ada angin segar dari pemuda untuk kembali peduli dengan negaranya sendiri. ketika pemuda kembali peduli terhadap negarnya, maka negara ini perlahan tetapi pasti akan mengalami perubahan ke arah yg lebih baik.

Beda memang pemuda Indonesia yg sekarang dgn yg pemuda Indonesia yang dulu. pada era yg lalu dimana pemuda lbh terbatasi pemikirannya maupun ruang geraknya, namun mampu menghasikan perubahan yg penting bagi Indonesia, mereka lbh peduli pada negaranya, jauh lebih kritis. sementara pemuda sekarang banyak yg apatis terhadap negaranya, dengan berbagai alasan, seprti buat apa mikirin negara toh negara gak mikirin kita, atau dgn alasan jenuh melihat kondisi sekarang tp hanya mengumpat.

yg gini ini bray, yg biin saya miris,bikin saya keki sama teman-teman saya. mereka bilang jenuh tp gak nyoba bikin perubahan dan hanya mengumpat. apa sih yg kalian harapin dari sekedar mengumpat. inget bray TUHAN GAK AKAN MERUBAH SUATU KAUM KLO KAUM ITU GAK BERUBAH!!!! jadi mulai sekarang cobalah untuk sedikit aja peduli. kita sbg pemuda itu merupakan agen dari perubahan, kita yg harus merubahnya, kita gak mungkin bisa mengharpkan dari meeka yg tua bray, knp gitu?? ya karena mereka uda tua, waktu mereka gak banyak kyk dulu waktu mereka muda, memang sih mereka lbh berpengalaman lbh expert dibidangnya, tp tenaga mereka uda gak sekuat dulu.

jujur aja saya juga gak menyalahkan sepenuhnya pemuda Indnesia yg sekarang jadi apatis, karena ada peran pembuat kebijakan tertinggi yg ikut andil dalam masalah ini.

pasti kalaian mikir, lho kok bisa pemerintah ikut andil. gini gini saya jelaskan ya.

kalian inget di SMA ada jurusan IPA dan IPS kan. nah menurut saya disini lah pembuat kebijakan tertinggi dgn bantuan media membuat kita apatis. Di SMA ketika menjadi bagian dari kelas IPS, maka kita akan mulai mendapatkan image bahwa kita adalah anak nakal, anak yg suka ganggu pelajaran di kelas, anak yg suka bolos dan berbagai image jelek tentang anak IPS yg lain. padahal anak IPS gak selamannya seperti itu, dari anak IPS ini kah akan lahir pemuda yg peduli dgn bangsanya, anak yg kritis terhadap bangsanya, ini bukan berarti saya mengecilkan anak IPA, tp anak IPS lah yg berpotensi lbh besar seharusnya. Tapi imagenya yg jelek membuat anak SMA enggan masuk ke jurusan IPS dan lbh tertarik masuk IPA. saya kira pembuat kebijakan tertinggi disini ikut mengambil peran dalam hal ini. masih bingung kok bisa seperti itu??

ok gini, pembuat kebijakan punya kepentingan disini, apa kepentngan mereka. Image yg jelek terhadap anak IPS akan membuat anak SMA untuk berpikir dua atau tiga kali bahkan lebih untuk memilih jurusan ini, karena IPA memiliki gengsi yg tinggi dan mmiliki kelas sosial yg lbh tinggi, dgn demikian maka potensi ketidaknyamanan pembuat kebijakan semakin minim, mereka bisa jauh lbh nyaman ktika potensi untuk menciptakan anak yg kritis sangat minim, blm lagi ditamah dgn media yg mampu menciptakan hyper realitas. Maka posisi mereka cukup nyaman untuk berbuat atau melakukan hal yg menjadi kepentngan mereka semata.

bagi saya tidak berhenti disitu peran pembuat kebijakan negeri ini bray. ada yg mereka jelas-jelas ikut campur tangan.
di bangku perkuliahan, ini ada peran pembuat kebijakan tertinggi yg jelas-jelas mengkebiri jiwa kritis pemuda. pada masa kuliah ini lah seorang pemuda mulai mendewasakan diri dan membuka wawasannya seluas-luasnya. tp yg terjadi di negeri ini berbeda, hal tersebut tdk terjadi. seorang mahasiswa lbh banyak disibukkan dgn tugas-tugas mata kuliah mereka yg sebenarnya bersifat pragmatis belaka dan bahkan menurut saya ada beberapa yg tdak mengena hingga tatanan subtansialnya. bahkan seorang dosen pun tidak dapat mencegah hal ini terjadi, karena dosen hanya melakukan tugas yg sudah disusun oleh struktur yg sudah terlalu usang dan terlalu lama dalam zona nyaman.kepentingan pembuat kebijakan sama dgn apa yg sudah saya jelaskan. inilah yg membuat teman-teman saya berbeda dgn pemuda di masa yg lampau. mereka tidak menginginkan pemuda sekarng bergejolak seperti masa lalu,karena kepeduliannya terhadap bangsa ini.

woles bray, ngeri ya bacanya,seakan-akan ini meupakan kejahatan yg sdh terstruktur rapi dan siap menghancurkan bangsa ini secara perlahan, tp ini menurut saya lho. saya gak akan pernah memaksa kalian yg baca buat setuju.

kita masih bsa kok mengakali hal ini, msh ada cela kok bray, untuk negara ini berubah menjadi baik, asal kita sbg pemuda mau melakukannya. terutama untuk yg kuliah, ada celah untuk membuat kita jauh lbh kritis. ketika ada tugas kita msh bisa memilih tema tugas yg berkaitan dgn mata kuliah agar kita teta peduli sama bangsa ini, msh bnyk ruang-ruag diskusi di kampus yg gak akan pernah bisa mereka kontrol secara terus-menerus. asal kita sbg pemuda ini mau dan berani mengambil tindakan bray.

tp klo kita tetap apatis ya, bangsa yg kita tinggali in akan semakin dekat dgn gerbang kehancuran. maka dari itu kita perlu peduli dan tidak hanya mengumpat saja. kita harus berubah jauh lebih peduli dgn bangsa ini. rubalah sesutu yg kalian senangi menjadi jauh lbh baik.

temukan passion mu dan lakukan, karena akan lbh mudah melakukannya dan merubahnya menjadi lbh baik.

TEMUKAN PASSION MU, RUBALAH INDONESIA MENJADI LEBIH BAIK, KARENA INDONESIA BUTUH KITA, PEMUDA!!!!!!!!!!!